Khutbah Jum'at : "al-Qur'an dan Keagungannya"

Minggu, Juli 12, 2015


 Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


اَلْحَمْدُ للهِ الّذِىْ اَكْرَمَ مَنِ اتَّقَى بِمَحَبَّتِهِ, وَاَوْعَدَ مَنْ خَالَفَهُ بِغَضَبِهِ وَعَذَابِهِ, اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَنَّ سَيْدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ وَخَيْرِ خَلْقِهِ, وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِى سَبِيْلِهِ. اما بعد : فَيَااَيُّهَاالنَّاسُ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ ١٨٥

Ma’asyiral Muslimin Rahima Kumullah, Sidang Jamaah Jumat Yang Allah Muliakan.

     Syukur Alhamdulillah, marilah kita selalu bertasbih, bertahmid dan bertahlil kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia Nya lah sehingga kita dapat menunaikan suatu kewajiban kita, yakni fardhu jumat secara berjamaah. Terlebih lagi sekarang kita sudah memasuki jumat yang ketiga di bulan suci ramadhan, artinya kita telah melewati lebih kurang 16 kali puasa di bulan suci ramadhan. Tentunya kita tidak bisa menjalankan bulan Ibadah puasa sampai saat ini tanpa nikmat dari Allah SWT, terutama nikmat Iman dan Nikmat kesehatan.

     Oleh karena itu, khatib berharap kita semua yang hadir pada hari ini, marilah sama-sama kita bersyukur atas apa yang telah Allah Anugrahkan nikmat kepada kita semuanya. Karena Allah pernah berfirman (QS: Ibrahim : 7)

Allah berfirman:

وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَئِن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٞ ٧

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"


Salawat beserta salam buat junjungan Alam, Nabi Muhammad SAW. Dengan mengucapkan

Allahumma Shalli ‘Ala Muhammad, Wa’ala alihi Sayyidina Muhammad.

Karena atas pengorbanan beliau menegakkan kalimat Allah, sehingga kita terhindar dari zaman jahiliyah.

Semoga dengan kita memperbanyakkan sholat atas Nabi, kita mendapatkan Syafaat oleh beliau di yaumil AKhir kelak. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Sidang Jamaah yang Allah muliakan.

     Pada kesempatan ini pula, khatib berwasiat kepada Kaum muslimin semua nya khususnya kepada diri khatib sendiri, marilah sama-sama kita bertakwa kepada Allah, takwa dalam arti menjalankan segala Perintah Allah dan meninggalkan segala apa yang Allah larang kita kepada umat manusia.

Hadirin yang Allah muliakan.

     Setiap agama memiliki kitab suci yang dapat dijadikan pedoman kehidupan, begitu juga al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, yang memiliki spirit dalam segala aspek kehidupan, baik dalam hal Hablum minallah maupun hablum minannas. Dan bahkan sebagai kitab penyempurna dari kitab-kita sebelumnya juga mengajarkan akan bagaimana hubungan manusia dengan alam semesta dan lain sebagainya.

     Salah satu keistimewaan ramadhan adalah bulan yang dimana al-Qur’an diturunkan oleh Allah sebagai salah satu pedoman hidup manusia. Karena dengan al-Qur’an diturunkan bukan hanya ditujukan kepada umat islam, akan tetapi seluruh penduduk yang ada dinegri ini dan bahkah seluruh dunia.

     Dalam Firman Allah telah banyak ayat yang dijelaskan tentang kitab suci Al-Qur’an, salah satunya dalam surah al-Baqarah : 185, Allah berfirman:

شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ .. ١٨٥
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). ….


     Lalu, tentu sebagian ada yang bertanya, mengapa kitab Suci al-Qur’an ini menjadi diagung-agungkan oleh umat manusia dan umat Islam Khususnya?


Pertama, karena Al-Qur'an memuat segala aturan dan permasalahan kehidupan kita, dan jawabannya atas segala sisi kehidupan manusia. Hal ini sangat logis karena Al-Qur'an diturunkan oleh Sang Maha Pencipta, Yang Maha Mengetahui seluruh ciptaan-Nya dan segala seluk-beluknya yang sangat rinci. Sehingga hanya Allah-lah yang paling pantas menentukan aturan kehidupan ini. Sebagai gambaran paling mudah misalnya sebuah pabrik melemparkan produk motor ke pasaran. Pabrik tersebut tentunya merancang mesin tersebut sesempurna mungkin, sehingga dialah yang paling tahu seluk-beluk motor yang dilempar ke pasaran. Disamping melempar produk, sebuah pabrik juga akan menyertakan "caution", yakni petunjuk penggunaan dan perawatan mesin. Gunanya agar motor yang dijual dapat berjalan baik selama mengikuti petunjuk perawatan, seperti ketentuan check-up, ganti oli, perawatan mesin, bahan bakar yang mesti digunakan, beserta larangan-larangan atau pantangannya. Bagi mereka "patuh" dijamin motor awet dan tahan lama serta dapat berfungsi baik sebagaimana mestinya. Tapi bagi mereka yang "tidak patuh atau ngeyel" masih baru sudah diprotoli, maka dijamin tidak akan lama "umur motor tersebut".

Demikian juga manusia diciptakan Allah dilengkapi aturan "penggunaan dan perawatan" atau juklak. Selama manusia tertib terhadap aturan main, Insya Allah dijamin awet, lancar dan bermanfaat dunia akhirat, serta membahagiakan diri dan orang lain.

Kedua, Al-Qur'an adalah juklak kehidupan yang terjamin orisinalitasnya. Sebagai perundang-undangan kehidupan, Al-Qur'an satu-satunya kitab yang tahan uji dan tahan terhadap berbagai upaya untuk menyelewengkan atau merusak Al-Qur'an. Sebagaimana janji atau komitmen Allah bahwa,

"Kami telah menurunkan Al-Qur'an dan Kami-lah yang senantiasa menjaganya" (Al-Hijr: 9).

Allah Azza wa Jalla berfirman,

"...Yang tidak datang kepadanya (Al-Qur'an) kebathilan, baik dari depan maupun dari belakang" (Fushilat: 42).

Komitmen ini dibuktikan dengan adanya mukjizat Al-Qur'an yang mudah dihafal, dipahami dan diamalkan. Ini sesuai dengan tabiat bahasa Arab yang mudah dihafal dan mudah dipahami serta diamalkan. Demikian juga banyak kita lihat ulama dan hafidz yang selalu menjaga kemurnian Al-Qur'an, tumbuhnya mujaddid (pembaharu) yang selalu menjaga dan mengembalikan Islam pada kemurniannya. Tumbuh suburnya Taman Pendidikan Al-Qur'an, TPA, TPQ, TK Al-Qur'an dan sebagainya. Sehingga bila ada satu huruf yang diganti, pasti Allah akan membeberkan kejahatan orang-orang yang mencoba merusak Al-Qur'an.

Ketiga, Al-Qur'an lah satu-satunya undang-undang kehidupan yang paling pas bagi manusia dn segenap semesta raya. Karena Al-Qur'an telah menjamin bagi orang berpijak di atasnya dengan benar, tidak akan sesat selamanya. Allah Azza wa Jalla berfirman,

"Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus" (Al-Isra': 9).

Rasulullah SAW bersabda,

"Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara yang apabila berpegang kepadanya niscaya tidak akan tersesat selamanya, yaitu Al-Qur'an dan Sunah".

Ma’asyiral Muslimin Rahima Kumullah, Sidang Jamaah Jumat Yang Allah Muliakan.

Al-Qur'an mampu menjawab pertanyaan besar yang ada dalam setiap pikiran manusia, min aina...ilaa ainaa...limadzaa? Dari mana kita berasal? Hendak kemana? Dan untuk apa kita hidup di dunia ini? Di dalam Al-Qur'an dipaparkan arah dan tujuan kehidupan, sejarah umat masa lalu dan prediksi (gambaran) kehidupan masa depan, berbagai peristiwa-peristiwa besar dalam kehidupan dan seluruh yang dibutuhkan. Semuanya ada dalam Al-Qur'an.

Juga atas pertanyaan "fitrah" terbesar yang ada dalam benak kita tentang siapa yang telah menciptakan kita? Kepada siapa hendaknya kita mengabdi dan memohon pertolongan? Dan bagaimana agar kita bisa hidup teratur, bahagia dan sejahtera selamanya? Al-Qur'an lah yang akan menjawab, yakni melalui risalah yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, Allah Ta'ala berfirman,

"Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa Al-Huda (yakni Al-Qur'an) dan ditemui haq (Yakni Al-Islam), untuk memenangkan di atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik membencinya" (Ash-Shaff: 9).

Mengapa? Karena di dalam Al-Qur'an yang telah dibawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam akan menunjuki manusia tentang pencipta yang Haq, yakni Allah Ta'ala. Menunjuki manusia tentang cara hidup yang teratur yakni dengan aturan Islam.

Ma’asyiral Muslimin Rahima Kumullah, Sidang Jamaah Jumat Yang Allah Muliakan.

Apa yang menjadi keutamaan dari pada Al-Qur’an?

dalam rangka meningkatkan iman dan cinta kepada Al-Qur'an pada khususnya, serta Al-Islam secara keseluruhan. Ada beberapa poin penting terhadap al-Qur’an:

  • Al-Qur'an adalah kitab yang diberkahi (mubarak), pemberi cahaya (nuur), pembeda haq dan bathil (furqan), obat penyakit hati dan jiwa (syifa'ul limaa fish-shuduur), penjelas segala persoalan (al-bayan), petunjuk (al-huda) dan masih banyak nama Al-Qur'an sesuai fungsinya.
  • Ahli Qur'an adalah sebaik-baik manusia

Rasulullah SAW bersabda, "Khairukum man ta'allamal Qur'aana wa 'allamahu... Rawahul Bukhari... sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya... hadits riwayat Bukhari".

  • Orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur'an adalah sebaik-baik generasi, yakni generasi rabbani qur'ani, Allah Ta'ala berfirman, "jadilah kalian orang-orang (generasi) rabbani (generasi yang sempurna iman dan taqwanya), karena kalian senantiasa mengajarkan Al-Qur'an dan disebabkan kalian senantiasa mempelajarinya" (Ali Imran: 79).
  • Ahli Qur'an digolongkan sebagai kepada Allah.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah mempunyai dua keluarga di antara manusia". Mereka bertanya, "Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?" Beliau bersabda, "Ahli Qur'an adalah keluarga Allah dan orang-orang yang khusus (pilihan)" (HR. Nasa'i, Ahmad dan Ibnu Majah).

  • Menduduki kedudukan sesuai akhir ayat yang dibacanya.

Rasulullah SAW bersabda, "Dikatakan kepada orang yang beriman dengan Al-Qur'an, "Bacalah dan bacalah sekali lagi serta tartilkanlah, seperti yang lengkau akukan di dunia, karena manzilahmu (kedudukanmu) terletak di akhir ayat yang engkau baca". (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad, Al-Baghawi, Ibnu Hibban, dan Hakim).

            Mengakhir dari pada khutbah ini, saya berpesan kembali kepada kaum muslimin yang hadir pada hari ini, dimana pristiwa nuzul qur’an merupakan peristiwa sejarah yang agung, karena keberadaan al-Qur’an itu mampu menjawab semua tantangan zaman. Karena juga keberadaan al-Qur’an menuntun hidup manusia, dari mulai ia lahir sampai ia di kumpulkan di padang mahsyar kelak.

Dan mudah-mudahan dengan kita selalu membaca, memahami isi kandungan al-Qur’an, kita termasuk orang-orang yang mendapat syafaat di yaumil akhir kelak. Amin ya Rabbal alamin.
وَٱلۡعَصۡرِ ١  إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ ٢  إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ ٣

بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ


KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى اَمَرَنَا بِالاتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَّ ِالهَ ِالاَّ للهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ اِيَّاهُ نَعْبُدُ وَاِيَّاهُ نَسْتَعِيْنَ, وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِّلْعَالَمِيْنَ. اَلّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَالله اِتَّقُ اللهَ تَعَالَى رَبَّ الْعَالمَِيْنَ. وَسَارِعُوْ اِلى مَغْفِرَةِ اللهِ الْكَرِيْمِ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَلَى بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ فَقَالَى فِى كِتَابِهِ الْعَزِيْز. اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.اَلّلهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلاْحْيَاءِ مِنْهُمُ اْلاَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُّجِيْبُ الدَّعْوَاتِ رَبَّنَا اتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَهً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَالله, اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَلاِْحْسَانَ وَاِيْتَائِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرْ وَالْبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُاللهَ اَكْبَرَ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا يَصْنَعُوْنَ اَقِيْمُوا الصَّلوةَ.
.





Tidak ada komentar:

Komentar anda membantu membuat blog ini lebih baik

Diberdayakan oleh Blogger.